MUSIRAWAS SUMSEL - Pengawalan transaksi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU Megangsakti sepertinya tidak dilakukan. Hal ini lantaran adanya dugaan permainan antara pembelian BBM berulang (pengunjal) dengan petugas SPBU. Sehingga menyebabkan antrian panjang pengendara selalu menghiasi jalanan sekitar SPBU tanpa henti.
Seperti yang dikemukakan Handoko (48) salah seorang pengendara kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).
Dikatakannya, hampir setiap hari antrian BBM di SPBU Megangsakti selalu panjang. Namun anehnya ada beberapa kendaraan roda empat yang berulang-ulang mengantri tanpa ada teguran dari petugas SPBU. Itu artinya tidak ada pengawalan transaksi BBM bersubsidi di SPBU ini.
"Saya perhatikan, para pengunjal ini sehari bisa sampai tiga kali mengantri disini. Orangnya ya itu-itu saja. Sehingga kami yang benar-benar membutuhkan BBM harus menderita, karena petugas SPBU seolah lebih memprioritaskan para pengunjal itu, " ujar Handoko.
Ia menginformasikan bahwa modus permainan pengunjal dan petugas itu, ya seperti 'gaya lama'. Dimana petugas SPBU seperti buta ketika melihat ada para pengunjal, mereka tak segan menyorongkan alat pengisi BBM meski sudah berulang mengantri.
"Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa ada tip untuk petugas SPBU dari para pengunjal. Kalo pengunjal motor itu Rp10 ribu, kalo pengunjal mobil Rp15-20 ribu tergantung jenis mobil. Makanya antrian ini panjang, yang ngisi orang-orang itulah. Pengendara murni kena imbasnya, " jelas Handoko.
Menurut dia, tidak akan separah ini antrian kendaraan jika tidak ada 'permainan' antara pengunjal dan petugas SPBU.
"Saking vulgarnya mereka ini, tadi saya lihat ada petugas SPBU berani isi jerigen disamping sopir. Malah ada yang jelas-jelas tangki mobilnya dimodifikasi, meskipun di sembunyikan tetap saja ketahuan secara kasat mata, " tambah Handoko.
Untuk itu dia berharap, aparat keamanan dan Pertamina agar aktif mengawasi dan melakukan pengawalan transaksi BBM bersubsidi ini.
"Kalau ditempat lain petugas SPBUnya catat nomor kendaraan. Di SPBU milik Hendra Takabaya ini gak jelas blasss, " keluhnya.
Untuk diketahui, setiap SPBU harusnya melakukan pengawalan transaksi BBM bersubsidi seperti pencatatan Nopol atau scan bracode.
Sistem pencatatan nopol ini berfungsi untuk memastikan identitas kendaraan dan jumlah BBM Bersubsidi yang dibeli sesuai dengan aturan yang berlaku serta tepat sasaran
Bagi masyarakat yang sudah mendaftar program subsidi tepat dan memiliki Barcode/ QR Code, pengendara cukup menunjukkan barcode tersebut kepada operator untuk dilakukan scan melalui alat EDC sebelum membeli BBM Subsidi.
Namun yang terjadi di SPBU Megangsakti, pengawalan transaksi BBM bersubsidi itu diduga tidak dilakukan. (dod)